Caving |
A
Alluvial doline : dolena ini terbentuk pada daerah alluvial dimana air sungai yang mengalir masuk kedalam rekahan-rekahan batuan yang ada dibawahnya
Aven : suatu lubang yang besar berbentuk kerucut panjang yang berada pada atap gua
B
Blind Valley : lembah buta pada daerah karst
Bacon draperies : rekristalisasi larutan kalsium karbonat pada atap gua, dimana air yang merembes sebelum jatuh kelantai gua, terlebih dahulu mengalir pada dua arah yang berbeda atau lebih.
Banana hole : terbentuk akibat adanya tenaga pelarutan yang bekerja secara horizontal akibat aliran air pada zona muka airtanah.
Boulder : adalah bongkahan batu dalam ukuran besar yang merupakan puing-puing dari dinding atau atap gua yang runtuh.
Bare karst : karst terbuka
C
Conical Hill : Bukit karst yang berbentuk kerucut
Covered karst : karst tertutup
Collapse doline : dolena akibat runtuhan
Cenote : terbentuk akibat atap gua yang runtuh pada lorong sungai bawah tanah, dimana permukaan airnya terlihat tinggi menyerupai danau dengan dinding tegak lurus dasar danau.
Calcite floor : lantai kalsit terbentuk karena genangan air yang mengandung larutan kalsium karbonat yang kemudian menguap, sehingga meninggalkan Kristal-kristal kalsium karbonat dan membentuk lantai kalsit
Column : memiliki bentuk seperti pilar yang menyangga atap gua, ornamen ini terbentuk oleh bersatunya stalagtit dan stalagmit
Coastal karren : merupakan karren yang terbentuk disekitar pantai dimana selain dipengaruhi oleh proses pelarutan juga terpengaruh oleh aktivitas gelombang laut. Bentuk-bentuk yang dihasilkan akan menunjukkan akibat dari energi gelombang, selisih pasang surut, variasi litologi dan struktur geologi. Tipe ini diperlihatkan oleh adanya notches dan keterdapatan pit dan pan dengan kerapatan tinggi
Chamber : adalah ruang yang lebih besar yang mungkin hanya di sisi mulut gua atau ruangan yang jauh di dalam sebuah gua atau ruangan yang hanya dapat diakses dengan pergi di bawah air
D
Doline : Lembah diantara bukit kerucut karst
Danau karst : danau karst biasanya terdapat pada cekungan-cekungan yang dasarnya tertutupi oleh akumulasi endapan-endapan terrarosa dan dapat juga bercampur dengan debu vulkanik sehingga dasar dari cekungan-cekungan tersebut menjadi kedap air.
Decantation runner : terbentuk akibat air hujan yang tercutahkan dari lerang atas. Saluran semakin ke arah lereng bawah semakin kecil ukurannya. Ukuran bervariasi dimana panjangnya dapat mencapai 100 meter. Tipe ini meliputi wallkarren dan maanderkaren
Decantation fluting : terbentuk oleh aliran air yang terlepaskan secara tersebar dan saluran dapat berkumpul menjadi satu dilereng bawah. Berukuran lebar 1 hingga 50 cm
Drinking straw : merupakan batu tetes yang bergantung di atap gua namun berukuran lebih kecil daripada straw, bentuk seperti pipa sedotan minuman
Draperies : merupakan rekristalisasi larutan pada atap gua yang relative miring searah, dimana air yang merembes sebelum jatuh kelantai gua, terlebih dahulu mengalir pada satu arah tertentu
E
Endokarst : adalah fenomena yang dapat dilihat dibawah permukaan, pada lorong-lorong gua dibawah permukaan
Entrance : mulut gua atau pintu masuk gua
Erosional pothole : lubang berupa pothole berukuran kecil yang terbentuk oleh erosi pada lantai gua
F
Flowstone : mineral karbonat yang terbawa oleh aliran air dan mengendap pada suatu bagian dilantai atau dinding gua akan membentuk ornamen gua
Flank margin caves : terbentuk oleh proses pelarutan pada daerah tepi lensa muka airtanah yang berbatasan dengan muka air laut, proses pelarutan yang terjadi dipengaruhi oleh dua tenaga, yaitu tenaga airtanah dan tenaga air laut
Flute : erosi dan korosi yang disebabkan oleh air meninggalkan jejak pada lantai, dinding dan atap gua.
Fracture caves : gua yang terbentuk pada zona patahan dan berkembang baik secara vertikal maupun horizontal
G
Giant grikeland : merupakan perkembangan dari grike yang diperluas menjadi bentuk yang lebih besar membentuk depresi tertutup seperti lembah yang berbentuk kotak (box valley)
Goursdam : merupakan bentuk kolam yang bertingkat-tingkat, terbentuk karena pengendapan kalsit dilantai gua yang berlangsung terus menerus
Guano : kotoran kelelawar dan burung
Gordyn : ornamen tumbuh menyerupai lembaran-lembaran kain korden, menggantung, tipis dan berkelok-kelok
H
High land karts : karst dataran tinggi
Holo karst : karst yang tebal
Heliktit : adalah ornamen yang tumbuh pada atap atau dinding gua dengan bentuk yang tidak beraturan
I
Inlet sump : sump dimana air sungai bawah tanah menghilang
K
Krast : Bentang lahan dari batuan gamping dan terjadi ekosistem didalamnya
Karst windows : runtuhan doline menyebabkan terlihatnya aliran sungai air bawah tanah
Karst gulf : terbentuk akibat runtuhan yang luas pada rongga bawah tanah yang dekat dengan permukaan
Karst valley : lembah karst terbentuk oleh adanya aliran permukaan yang biasanya merupakan sungai Allochtonous, yang mengalir dari daerah non karstik kedaerah karstik.
Karren : merupakan bentuk-bentuk permukaan kasar pada permukaan batugamping akibat proses pelarutan dan pengerusan
Karrenfeld : merupakan karren yang berkembang di bawah tanah dan tutupan vegetasi yang kemudian terekspos secara meluas sehingga terbuka atau terbuka sebagian
L
Low land karst : karst dataran rendah
Lapies : relief/bentukan pada permukaan batu gamping berupa lubang-lubang dan tidak teratur.
Limestone pavement : merupakan karrenfend yang terdapat pada lapisan batuan yang datar atau landai dan didominasi oleh clint dan grike yang teratur dan memperlihatkan seperti bentuk lantai atau ubin. Satu buah clint berukuran 1 meter hingga 10 meter persegi. Padanya dapat tumbuh pit, pan, shaft, dan splitkarren
Litifikasi : Proses litifikasi adalah perubahan dari sedimen yang lentur menjadi batuan, pada kasus ini adalah batugamping yang normalnya dari kalsium karbonat terendapkan dalam ruang pori. Dan terbawa ke tempat terjadinya sementasi oleh pelarutan baik oleh air connate, yaitu air laut yang terjebak di sedimen awal, dan air tanah yang ada diwaktu belakangan.
M
Mero karst : karst tipis
Mutiara gua : terbentuk dari kristalisasi larutan kalsium karbonat, berbentuk seperti mutiara, berwarna putih hingga bening.
Micropit Karren : berbentuk seperti lubang dengan lebar yang bervariasi dan umunya berukuran kurang dari 1mm
Microfissure karren : merupakan petunjuk rekahan minor, berbentuk longjong dan panjangnya hanya beberapa sentimeter dan kedalamannya jarang yang lebih dari 1 cm
N
Natural bridge : jembatan alam pada bukit karst
O
Outlet sump : sump dari mana aliran sungai muncul kedalam lorong gua
P
Polje : adalah suatu cekungan tertutup dari semua sisi, dengan batas-batas terjal pada bagian tepi dan landai pada bagian tengah, dengan luas 0,3 -700 km2
Pan karren : berbentuk lingkaran, elips hingga berbentuk datar, tidak teratur, umunya searah dengan perlapisan batuan dengan diameter lebih dari 1 cm dan terisi oleh material endapan
Phreatic caves : merupakan gua yang berkembang di bawah muka airtanah.
Pilar : adalah batuan yang tersisa dari suatu proses pelarutan yang berdiri dari lantai hingga atap gua terbentuk karena penyatuan stalaktit dan stalagmit
Pitch : lorong, jurang atau air terjun vertical yang cukup dalam berbentuk bundar dengan dinding vertical
Pit caves : goa yang terbentuk dari perkembangan shaft secara terus menerus sampai terbentuk suatu sistem protocave dengan aliran kearah vertikal
Pit karren : berbentuk membulat, oval atau datar tetapi tidak teratur dan berdiameter lebih dari 1mm.
Pinnace karren : merupakan karren yang berbentuk seperti tiang-tiang yang runcing pada ujungnya. Merupakan bentuk perkembangan dari clint yang ditumbuhi oleh rundkarren sehingga berubah menjadi lonjong. Kemudian dipertajam oleh pertumbuhan rillenkarren, rinnenkarren, dan wallkarren yang oleh perkembangan selanjutnya satu sama lain bersatu dan membentuk pinnacle karren
Ponor : lubang yg mempunyai aliran (di tanah)
R
Resugen : sungai bawah tanah yang keluar dari gua
Rimestone pool : merupakan bentuk kolam yang bertingkat-tingkat, terbentuk karena pengendapan kalsit dilantai gua yang berlangsung terus menerus.
Ruiniform : merupakan bentuk perkembangan dari clint yang berukuran besar. Proses pembentukannya dimulai dari pemindahan tanah dari grike yang sangat dalam dan lebar oleh proses erosi akan tetapi clint tidak berubah bentuknya menjadi pinnacle. Tipe ini umunya terjadi pada daerah karst dataran tinggi dengan lereng yang landai hingga datar serta telah mengalami deforestisasi dan mengalami erosi tanah yang besar
S
Singking/Shallow hole : sungai bawah tanah yang masuk kegua
Solution doline : dolena akibat pelarutan
Subsidence doline : terjadinya penurunan permukaan yang diakibatkan oleh pelarutan batugamping
Swallow hole : merupakan lubang yang nyata terlihat tempat menghilang aliran sungai permukaan.
Sinking creek : sungai permukaan yang mengaliri daerah karst menghilang karena melintasi lorong sungai bawah tanah permukaan.
Sink : lokasi dimana aliran sungai permukaan menghilang atau merupakan pintu lorong sungai bawah permukaan (ponor)
Stalaktit : merupakan batu tetes yang bergantung di atap gua
Stalakmit : merupakan hasil tetesan yang berada dilantai gua
Straw : merupakan batu tetes yang bergantung di atap gua namun berukuran lebih kecil dari pada stalaktit berbentuk seperti pipa dan biasanya berkelompok
Soda straw : merupakan batu tetes yang bergantung di atap gua namun berukuran lebih kecil daripada straw, bentuk seperti pipa sedotan minuman
Solution karren : berbentuk seperti saluran yang bergerak ke arah lereng bawah, memiliki pinggiran yang tajam pada batuan yang terbuka (rinnerkarren) atau berbentuk melingkar apabila terdapat di bawah tanah (rundkarren). Saluran menjadi lebih lebar ke arah lereng bawah, lurus membentuk pola aliran radial sentripetal. Berukuran lebar 3 hingga 3 cm dan panjang 1 – 10 mete
Slope : lereng menunjuk pada lantai yang memiliki kemiringan 450 atau lebih.
Sump : lorong gua yang seluruhnya terendam air
Solution pockets: lubang pada atap lorong yang disebabkan oleh aktivitas air
Scallop : adalah cekungan-cekungan yang terbentuk oleh aliran air pada lantai dan dinding gua.
Speleologi : adalah ilmu yang mempelajari gua termasuk proses pembuatannya (speleogenesis), struktur, fisik, sejarah dan aspek biologis. Asal kata speleologi berasal dari bahasa Yunani spelaion yang berarti gua dan logos yang berarti ilmu. Speleologi sering dikaitkan dengan aktivitas penjelajahan gua yang dikenal dengan istilah caving.
T
Terrarosa : material-material sisa pelarutan berwarna merah (soil/tanah bersifat lempungan, ukuran butir < 1/125mm)
Treet karren : berbentuk datar, terbuka ke arah lereng bawah dengan diameter 10 hingga 30 cm
U
Uvala : gabungan beberapa doline yang letaknya berdekatan
V
Vertical entrance : mulut gua yang berupa lorong vertical
W
Well karren : berbentuk seperti terowongan ke arah bawah dan berhubungan dengan gua-gua kecil (protocave)
DIKJUT Caving 2015 RECHTA |
Krisna Sidiq Haru Suprapto (Pangot RECHTA) |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar